Sabtu, 13 September 2014

10 Politisi Terkaya di Indonesia

Ada 10 politisi Tanah Air yang memiliki harta triliunan rupiah. Mereka-mereka ini mendapatkan pundi-pundi kekayaan dari gurita bisnis masing-masing. Penghitungan ini berdasarkan data dari Majalah Forbes dan Majalah Globe Asia pada 2011, kecuali data kekayaan Prabowo Subianto. Data kekayaan politisi Partai Gerindra ini didasarkan pada laporan kekayaan calon presiden dan calon wakil presiden pada pemilu 2009 lalu.
Ke-10 politisi yang masuk adalah anggota partai, tidak termasuk partisipan. Berikut adalah urutannya:
Hary Tanoesoedibjo (46)
US$ 1,19 miliar/ Rp 10,95 triliun
Partai NasDem
Lahir di Surabaya, 26 September 1965. Lulus dengan gelar Bachelor of Commerce (Honours) dari Carleton University, Ottawa-Kanada, pada tahun 1988, dan gelar Master of Business Administration dari Ottawa University di tahun 1989. Dia menikah dengan Liliana Tanaja Tanoesoedibjo dan dikaruniai lima anak.
Hary terjun ke dalam dunia politik praktis pada November 2011 lalu, dengan bergabung bersama Partai Nasional Demokrat (NasDem). Di partai besutan Surya Paloh ini, dia dipercaya menduduki jabatan ketua dewan pakar partai.
Dalam dunia bisnis, Hary merupakan Chief Executive Officer (CEO) MNC Group yang membawahi berbagai stasiun televisi swasta, media daring (dalam jaringan)/ online, koran, majalah, perusahaan investasi keuangan, dan telekomunikasi.
Aburizal Bakrie (65)
US$ 890 juta/ Rp 8,19 triliun
Partai Golkar
Lahir di Jakarta, 15 November 1946. Aburizal Bakrie (Ical) merupakan lulusan Teknik Elektro Institut Teknologi Bandung (ITB) pada 1973. Dia merupakan anak sulung dari empat bersaudara. Menikah dengan Tatty Murnitriati dan dikaruniai tiga anak.
Sejak 2009 lalu Ical menjadi Ketua Umum Partai Golongan Karya (Golkar). Dia bergabung dengan Golkar pada 1984. Sebelum memenangkan jabatan orang nomor satu di partai berlambang beringin ini, Ical menduduki jabatan anggota Dewan Penasehat Golkar.
Dalam pemerintahaan, Ical pernah menjabat sebagai Menteri Koordinator bidang Perekonomian pada 2004 – 2005. Setelah itu, dia menduduki Menteri Koordinator bidang Kesejahteraan Rakyat (2005 – 2009). Di legislatif, dia menjadi anggota MPR RI dua periode dari 1988 – 1998.
Di organisasi bisnis, Ical pernah menduduki jabatan-jabatan strategis, seperti Ketua Umum Hipmi pada 1977 – 1979. Dia juga pernah menjadi Ketua Umum Kadin selama dua periode berturut-turut dari 1994 – 2004. Selain organisasi politik dan bisnis, Ical juga aktiv diberbagai organisasi lainnya seperti di Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI), dan Persatuan Bulu Tangkis Indonesia.
Ical adalah Pimpinan Grup Bakrie yang membawahi berbagai perusahaan tambang, agrobisnis, properti, media, dan telekomunikasi. Dia bahkan pernah menjadi orang terkaya di Indonesia.
Hashim Djojohadikusumo (57)
US$ 790 juta/ Rp 7,27 triliun
Partai Gerindra
Kelahiran Jakarta pada 1954. Ia merupakan adik kandung Prabowo Subianto. Bersama sang kakak mendirikan Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) pada 6 Februari 2008. Dia percaya menduduki anggota dewan pembina partai.
Pendirian Gerindra, merupakan awal Hashim terjun ke dunia politik. Selama ini dia banyak bergelut di bidang bisnis, terutama bisnis industri kertas.
Muhammad Aksa Mahmud (66)
US$ 710 juta/ Rp 6,53 triliun
Partai Golkar
Lahir di Sulawesi Selatan, 16 Juli 1945. Ipar Jusuf Kalla ini lulusan Fakultas Teknik Elektro Universitas Hasanuddin Makasar pada 1965.
Pada 1999- 2004, dia masuk ke Senayan menjadi anggota Fraksi Utusan Daerah MPR RI. Berikutnya 2004 – 2009 dia menjadi Wakil Ketua MPR RI mewakili DPD. Di tanah kelahirannya, dipercaya menjadi penasehat Gubernur Sulawesi Selatan bidang Perekonomian Daerah dari 2002 sampai sekarang.
Dalam dunia bisnis, dia merupakan pendiri sekaligus pimpinan Grup Bosowa.
Hutomo Mandala Putra/ Tommy Soeharto (49)
US$ 500 juta/ Rp 4,60 triliun
Partai Nasional Republik (PNR)
Lahir di Jakarta, 15 Juli 1962. Hutomo Mandala Putra atau yang akrab di sapa Tommy Soeharto merupakan anak ke lima presiden kedua RI. Sebelum mendirikan PNR, dia merupakan kader Partai Golkar.
Mantan pembalap ini mendirikan PNR karena kalah dalam pemilihan Ketua Umum Partai Golkar pada 2009 lalu di Riau. Tommy tak peroleh suara satupun, sehingga memutuskan keluar dari partai motor politik bapaknya sewaktu berjaya.
Di partai baru ini, dia didaulat menjadi ketua Dewan Pembina PNR. Selain itu, dia masih tetap eksis di dunia bisnis. Tommy sebelum kembali ke dunia politik, sempat di penjara dari 2002 – 2006. Ia dipenjara atas merencanakan pembunuhan terhadap Hakim Agung Syafiuddin Kartasasmita pada 26 Juli 2001.
Surya Paloh (60)
US$ 206 juta/ Rp 1,89 triliun
Partai NasDem
Lahir di Banda Aceh, 16 Juli 1951 dan besar di Sumatera Utara. Bernama lengkap Surya Dharma Paloh, lulusan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara dan Fakultas Sosial Politik Universitas Islam Sumatera Utara, Medan. Dia merupakan bos Media Group yang membawahi Metro TV dan Media Indonesia.
Sebelum mendirikan partai baru, ia merupakan salah satu sesepuh di Partai Golkar. Tapi karena kalah dalam pemilihan ketua umum Partai Golkar pada 2009, ia memutuskan mendirikan Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) Nasional Demokrat. Mendekati batas pendaftaran partai peserta pemilu 2014, secara tak langsung mendirikan Partai Nasional Demokrat (Nasdem). Dia pun memutuskan keluar dari Golkar. Selain itu, Paloh juga menarik bos MNC Group Hary Tanoesoedibjo.
Siswono Yudohusodo (68)
US$ 197 juta/ Rp 1,81 triliun
Partai Golkar
Lahir di Kutai Barat, 4 Juli 1943. Luluan Teknik Sipil Institut Teknik Bandung (ITB) tahun 1968. Ia merupakan salah satu politisi senior Partai Golkar. Siswono memiliki segudang pengalaman dalam organisasi dan pemerintahan. Pada Kabinet Pembangunan V (1988-1993) dipercaya Soeharto menjadi Menteri Negara Perumahan Rakyat Republik Indonesia. Pada periode berikutnya, dia kembali dipercaya menjadi Menteri Transmigrasi (1993-1998).
Dalam organisasi bisnis, dia pernah menjadi Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) pada 1973-1977. Ketua Persatuan Pengusaha Real Estat Indonesia (1983-1986). Pada 1999 dia menjadi Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani (HKTI). Pada Pemilihan Presiden 2004, dia berpasangan dengan Amien Rais sebagai calon wakil presiden.
Sebelum di pemerintahaan, dia pernah duduk menjadi anggota MPR RI. Sekarang dia kembali duduk di Komisi VIII DPR RI.
Prabowo Subianto (60)
Rp 1,57 triliun
Partai Gerindra
Lahir di Jakarta, 17 Oktober 1951. Lulusan tahun 1969 di Akabri Darat Magelang dan 1970-1974 di Sekolah Staf Dan Komando TNI-A. Dia merupakan anak dari tokoh ekonomi nasional Sumitro Djojohadikusumo, dan merupakan cucu dari pendiri Bank Negara Indonesia (BNI) 46. Prabowo menikah dengan anak Soeharto yakni Titiek dan dikaruniai satu putra Didit Prabowo.
Di TNI dia perbangkat Letnan Jenderal dengan jabatan terakhir Danjen Kopassus. Ia termasuk pensiun dini karena dicopot Jenderal Wiranto pada 1998 karena diduga sebagai dalang kerusuhan Mei 1998. Selain pensiun dari TNI, dia juga menceraikan istrinya. Dia memang dikenal sebagai jenderal kontroversial. Pada tahun 1983, dia diduga pernah mencoba melakukan upaya penculikan sejumlah petinggi militer, termasuk Jendral LB Moerdani, namun upaya ini digagalkan oleh Mayor Luhut Panjaitan, Komandan Den 81/Antiteror.
Dia sempat lari ke Yordania, Sekembalinya ke Tanah Air, ia ikut dalam konvesi calon presiden Partai Golkar pada 2004, tapi gagal. Pada 2008 dia mendirikan Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) dan duduk sebagai Ketua Dewan Pertimbangan Gerindra. Pemilihan Presiden 2009, dia menjadi calon wakil presiden, berpasangan dengan Megawati Soekarnoputri.
Prabowo juga aktif dibeberapa organisasi, sejak 2004 sampai sekarang menjabat sebagai Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI), Ketua Umum Ikatan Pencak Silat Indonesia dari 2007 – sekarang, dan Ketua Umum Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia pada 2008 – sekarang.
Jusuf Kalla (69)
US$ 150 juta/ Rp 1,38 triliun
Partai Golkar
Lahir di Sulawesi Selatan, 15 Mei 1942. Anak ke-2 dari 17 bersaudara dari pasangan Haji Kalla dan Athirah pendiri Kalla Group. Jusuf Kalla atau biasa disapa JK adalah lulusan Fakultas Ekonomi Universitas Hasanuddin pada 1967 dan The European Institute of Business Administration, Perancis di tahun 1977. Selama menjadi mahasiswa ia terkenal aktif di berbagai organisasi salah satunya Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Makasar.
Di dunia politik, dia pernah menjabat sebagai Ketua Umum Partai Golkar periode 2004-2009.
Dalam pemerintahan, dia pernah menjadi wakil presiden periode 2004 – 2009, mendampingi Susilo Bambang Yudhoyono. Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat dari 2001– 2004, Menteri Perdagangan 1999 – 2000. Pada pemilihan presiden 2009 dia merupakan salah satu calon berpasangan dengan Wiranto.
JK kini aktif sebagai Ketua Umum Palang Merah Indonesia. Ia merupakan sosok yang disegani karena berbagai langkah yang dilakukan mampu membawa perubahan seperti perdamaian di Aceh.
Airlangga Hartarto (49)
US$ 140 juta/ Rp 1,29 triliun
Partai Golkar
Lahir di Surabaya, 1 Oktober 1962. Dia lulusan Fakultas Teknik Mesin Universitas Gadjah Mada tahun 1987. Airlangga Hartarto mendapatkan gelar MBA dari Monash University Australia tahun 1996 dan Master of Management Technology (MMT) dari University of Melbourne, Australia, tahun 1997.
Airlangga menikah dengan Yanti K Isfandiary dan memiliki lima anak. Dia juga merupakan anak dari mantan menteri Hartarto.
Dalam politik, dia bergabung dengan Partai Golkar, yang telah membawanya duduk di Komisi VII DPR RI periode 2004 – 2009. Kini dia adalah Ketua Komisi VI DPR RI (2009 – 2014).
Dalam organisasi bisnis, dia pernah menjabat sebagai Ketua Asosiasi Emiten Indonesia periode 2005-2008.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar